Selasa, 22 Juli 2025

Kondisi Kelas 7 Madrasahku



Disudut sebelah Utara bangunan Madrasahku terdapat sebuah kelas yang membuat ku merasa nyaman. Ketika masuk disambut dengan dua pintu bewarna coklat, gembok kunci yang sudah berkarat masih bisa berfungsi dengan baik. 
Di dalam kelas terdapat lima pasang meja kursi untuk siswa siswi ku. Deretan depan ketiga siswa ku yang ganteng dan Sholeh,  di bangku belakang siswi ku yang hari ini masuk tapi sudah pindah belajar nya, ketika jam siang.
Dikala masuk hawa semangat untuk mentransfer ilmu buat mereka sangat baik, ku perintahkan mereka untuk membuat sebuah contoh teks deskripsi dari Mufti dia mendeskripsikan tentang sepatu, zahi mendeskripsikan tentang kopyah, sedangkan Rizki mendeskripsikan tentang celana olah raga. Semua deskripsi ditulis di papan tulis white board yang ada di depan.
Diatas papan tulis ada gambar Pancasila, presiden dan wakil presiden simbol negara kita tahun ini. Disamping papan tulis ada dua papan bewarna putih sebagai data administrasi kelas yang bewarna biru sebagai tempat pengumuman.
Di samping ada tiga jendela kaca untuk ventilasi kelas kita.
Gambar tenggorokan, peraturan kelas,  struktur kelas menghiasi dinding kelas. Meski ada perangkat olah raga tenis meja, tapi terkadang bisa kita gunakan. Alat kebersihan sudah disiapkan di tempat yang sesuai dibawah rak buku 
Lantai bersih dan nyaman suasananya membuat ku betah berada di dalam kelas.

Rabu, 16 Juli 2025

MODUL 3 "Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai"

 


 

JUDUL

Menerapkan Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Sebagai Landasan dalam Merancang Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas 7 Materi About Me “Introduce Yourself”

A.    LATAR BELAKANG

Sebuah pembelajaran sering berpusat pada pencapaian target kurikulum dan nilai akademis semata kadang mengabaikan pengembangan karakter dan potensi holistik peserta didik. Di tengah tuntutan ers globalisasi mata Pelajaran Bahasa Inggris memiliki peran krusial dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan masa depan. Namun, seringkali pembelajaran Bahasa Inggris di Madrasah cenderung mekanistis, berfokus pada tata Bahasa dan hafalan, serta kurang relevan dengan konteks kehidupan peserta didik.

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menekankan pada budi pekerti, kemandirian dan kodrat alam serta kodrat zaman. Dengan menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif, Merdeka, dan berbudaya, diharapkan pembelajaran Bahasa Inggris tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa, tetapi juga menumbuhkan karakter positif dan kesadaran akan identitas diri.

Pada kesempatan ini saya ingin mengambil topik “Introduce yourself” di kelas 7, sebagai awal membuat strategi penerapan filosofi Ki Hajar Dewantara yang memungkinkan peserta didik dapat mengeksplorasi diri mereka sendiri dan bisa berinterkasi dengan orang lain secara autentik.

Ki Hajar Dewantara memiliki filosofi pendidikan yang holistik, menekankan pentingnya pendidikan yang memerdekakan dan berpusat pada peserta didik. Pendidikan, menurutnya, adalah usaha untuk memanusiakan manusia, dengan tujuan mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik secara lahir maupun batin. Pengajaran, bagian dari pendidikan, adalah proses memberikan pengetahuan dan keterampilan, sementara pendidikan lebih luas, mencakup pembentukan karakter dan nilai-nilai. 

 

B.     KONSEP PEMBELAJARAN

Konsep pembelajaran yang akan saya terapkan berlandaskan pada pemikiran Ki Hajar Dewantara  untuk mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas 7 Materi About Me topik “Introduce youself”, saya akan merancang untuk memfasilitasi peserta didik dalam :

a.       Mengembangkan potensi diri : peserta didik didorong untuk mengenali diri, keunikan, bakat dan minat melalui aktivitas perkenalan yang kreatif.

b.      Membangun kemandirian : peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih cara mereka mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan bimbingan guru

c.       Menumbuhkan rasa percaya diri : lingkungan belajar yang aman dan suportif akan membantu peserta didik mengatasi rasa malu atau takut.

d.      Menginternalisasi nilai-nilai local : meskipun mata Pelajaran Bahasa Inggris, perkenalan pun menggunakan Bahasa Inggris tapi bisa disisipkan nilai – nilai luhur seperti sopan santun, gotong royong dan emapati dalam berinteraksi ketika perkenalan.

e.       Belajar melalui pengalaman nyata : peserta didik dapat belajar tidak hanya dari buku teks, tetapi bisa langsung praktik di kehidupan mereka sehari - hari

 

C.    LANDASAN PEMBELAJARAN

Landasan pembelajaran ini berlandaskan pada tiga pilar Ki Hajar Dewantara yaitu :

a.       Ing ngarso sung tuladha : guru memberikan contoh ketika mengajar pelafalan kosa kata Bahasa Inggris yang benar. Guru juga menjadi fasilitator dan motivator.

b.      Ing Madya Mangun Karsa : guru menciptakan suasana kolaboratif dan interaktif, mendorong peserta didik untuk aktif berpatisipasi.

c.       Tut wuri handayani : guru memberikan bimbingan dan dukungan yang personal kepada setiap peserta didiknya, membantu peserta didik ketika mengalami kesulitan.

 

Selain itu pembelajaran ini selaras dengan prinsip “Pendidikan yang berpihak pada anak dan Kodrat alam dan Kondrat zaman. Semisal kodrat alam itu di materi ini merefleksikan ketika menyebutkan identitas diri, sedangkan kodrat zaman peserta didik beradaptasi dengan komunikasi di era modern saat ini.

 

D.    RANCANGAN PEMBELAJARAN

1.      Informasi Umum

Mata Pelajaran               : Bahasa Inggris

Kelas/Fase                     : VII/ D

Materi/Topik                  : About me/ Introduce yourself

Alokasi Waktu               : 2 x 45 menit

 

2.      Langkah-langkah Pembelajaran

a.      Pendahuluan ( 10 menit)

-          Mengucapkan salam, menanyakan kabar

-          Mengabsen siswa didalam kelas

-          Guru menampilkan gambar-gambar orang yang sedang berkenalan

-          Guru memberi contoh dengan perkenalan diri sederhana

 

b.      Kegiatan Inti (60 menit)

-          Mengenalkan topik “Introduce yourself” serta kaitanya dengan kehidupan sehari-hari

-          "My Identity Card": Peserta didik membuat kartu identitas sederhana yang berisi nama, umur, asal, hobi, dan satu fakta unik tentang diri mereka. Mereka dapat menghiasnya sesuai kreativitas. (Merdeka Belajar, kodrat alam)

-          "Chain Introduction": Peserta didik berdiri melingkar dan secara berurutan memperkenalkan diri dengan informasi dari kartu identitas mereka. Setiap peserta didik mengulang perkenalan teman sebelumnya. (Interaktif, kolaboratif)

-          "Find Someone Who...": Peserta didik diberikan lembar kerja berisi beberapa pernyataan (e.g., "Find someone who likes to read books," "Find someone who has a pet"). Mereka berkeliling kelas untuk menemukan teman yang sesuai dengan pernyataan tersebut dan melakukan perkenalan singkat. (Interaktif, praktek langsung)

-          Selama proses pembelajaran guru mendampingi peserta didik, jika ada yang kesulitan dibantu menyelesaikan kesulitan tersebut

-          Review ekspresi perkenalan yang sudah dipelajari, mulai dari materi awal hingga praktek dalam memperkenalkan diri

 

c.       Penutup (10 menit)

-          Refleksi: "Apa yang kalian rasakan saat memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris? Apa yang sulit? Apa yang menyenangkan?"

-          Pemberian tugas rumah: Menulis perkenalan diri singkat untuk diposting di forum kelas daring (jika ada).

-          Guru memberikan kesimpulan akhir pembelajaran

-          Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar

-          Guru menutup dengan salam penutup

 

3.      Asesmen

Asesmen akan dilakukan secara holistik dan berkelanjutan, mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap, sejalan dengan prinsip Ki Hajar Dewantara yang menilai budi pekerti.

1.      Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran):

-          Observasi awal: Mengamati tingkat kepercayaan diri dan kemampuan awal peserta didik dalam berkomunikasi Bahasa Inggris.

-          Pertanyaan lisan singkat: "Can you tell me your name?" untuk mengetahui kemampuan dasar.

 

2.      Asesmen Formatif (Selama Pembelajaran):

-          Observasi Partisipasi Aktif: Mengamati keaktifan peserta didik dalam diskusi, bermain peran, dan kerja kelompok.

-          Penilaian Kinerja (Performance Assessment):

§  Kelancaran dan kejelasan dalam berbicara saat "Chain Introduction" dan "Present Your Friend".

§  Ketepatan penggunaan ekspresi perkenalan.

§  Sikap tubuh, kontak mata, dan intonasi saat berbicara.

3.      Asesmen Sumatif (Akhir Pembelajaran/Unit):

-          Unjuk Kerja (Performance Task): Peserta didik secara berpasangan atau berkelompok melakukan simulasi perkenalan dalam skenario yang lebih kompleks.

-          Portofolio: Kumpulan karya peserta didik (kartu identitas, hasil wawancara, foto poster, jurnal refleksi).

Fokus Penilaian:

·         Pengetahuan: Pemahaman kosakata dan ekspresi perkenalan.

·         Keterampilan: Kemampuan berbicara (fluency, pronunciation, accuracy), mendengarkan, dan berinteraksi.

·         Sikap (Budi Pekerti): Kepercayaan diri, kesopanan, kerja sama, inisiatif, dan empati.

 

E.     REFLEKSI

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara menjelaskan tujuan Pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak – anak agar mereka dapat mencapai  keselamatan dan kebahagiaan yan setingi-tinginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota Masyarakat.

Penerapan filosofi Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran "Introduce Yourself" memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Peserta didik tidak hanya menghafal ungkapan, tetapi benar-benar mengalami proses perkenalan sebagai bagian dari interaksi sosial. Rasa takut dan malu berbicara Bahasa Inggris berkurang karena mereka merasa aman untuk bereksplorasi dan berkreasi.

Aspek "Ing Ngarso Sung Tulodho" terwujud saat guru memberikan contoh dan membimbing, sementara "Ing Madya Mangun Karsa" terlihat jelas dari keaktifan peserta didik dalam aktivitas kelompok dan inisiatif mereka dalam menyusun "Class Profile". "Tut Wuri Handayani" tercermin dari dukungan individual yang diberikan guru, terutama bagi peserta didik yang masih kesulitan.

Tantangan yang mungkin muncul adalah perbedaan tingkat kepercayaan diri dan kemampuan dasar Bahasa Inggris antar peserta didik. Guru perlu lebih adaptif dalam memberikan bimbingan dan memastikan semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Selain itu, manajemen waktu dalam kegiatan kelompok juga memerlukan perhatian agar semua aktivitas dapat terlaksana dengan efektif.

Secara keseluruhan, pembelajaran ini menunjukkan bahwa filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara sangat relevan dalam membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat, mandiri, dan berbudaya.

 

F.     KESIMPULAN

Menerapkan Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara sebagai landasan dalam merancang pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kelas 7 tentang "Introduce Yourself" merupakan pendekatan yang sangat efektif. Pembelajaran tidak hanya terfokus pada penguasaan linguistik, tetapi juga pada pengembangan potensi diri, penanaman budi pekerti, dan pembentukan kemandirian peserta didik.

Melalui pendekatan landasan filosofi ini, peserta didik ditempatkan sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran, diberikan ruang untuk mengeksplorasi diri dan berinteraksi secara autentik. Peran guru sebagai teladan, fasilitator, dan pendorong menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang memerdekakan, kolaboratif, dan menyenangkan. Asesmen yang holistik juga memastikan bahwa bukan hanya kemampuan berbahasa yang dinilai, melainkan juga perkembangan karakter dan sikap positif peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Inggris menjadi sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas, yakni membentuk manusia Indonesia yang utuh dan berbudaya.

 

G.    BUKTI UMPAN BALIK TEMAN SEJAWAT

Sabtu, 12 Juli 2025

MODUL 2 "Pembelajaran Sosial Emosional School Well-Being"

 

JURNAL PEMBELAJARAN

MODUL 2

 

 

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

SCHOOL WELL-BEING

 

 


 

 

 

Disusun Oleh :

NAMA                         : ROUDHOTUL JANNAH

BIDANG STUDI         : BAHASA INGGRIS

LPTK                          : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

NIM                            : 202420631330251

 

 

 

PENDIDIKAN PROFESI GURU MATA PELAJARAN UMUM BATCH 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2025

 


JUDUL

Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional School Well-Being pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas 8 Materi Poster Topik “Love Our World”

A.                       LATAR BELAKANG

Pembelajaran di Madrasah kami itu tidak hanya berfokus pada pengembangan kemampuan kognitif saja, tetapi juga pada pembentukan karakter dan keterampilan hidup. Di tengah – tengah  tantangan global seperti perubahan iklim, konflik sosial dan isu kesehatan mental, maka kemampuan peserta didik untuk mengelola emosi, membangun hubungan positif, membuat Keputusan tanggungjawab, serta menunjukkan empati, itu semakin penting.

Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) memberikan penawaran berupa konsep School Well-Being, yang menekankan untuk menciptakan lingkungan Madrasah yang aman, suportif, dan menyenangkan bagi seluruh warganya. Pada bagian ini seorang pendidik harus memahami bagaimana menciptakan School Well-Being Madrasah yang Sejahtera dan menyenangkan.

Secara umum, setiap orang berusaha mencari kebahagiaan dan keseimbangan dalam hidupnya. Diener (1984) menjelaskan bahwa Well-Being atau kesejahteraan kita berdampak pada sikap dan emosi. bila individu merasa bahagia, sejahtera dalam kondisinya, maka ia dapat menunjukkan sikap dan emosi yang positif. Demikian pula sebaliknya, bila individu tidak merasa bahagia dengan kondisinya maka yang bersangkutan akan merasa cemas, dapat memiliki sikap dan emosi negative.

School Well-Being adalah kondisi dimana individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik materiil maupun non-materiil di Madrasah, yang terdiri atas empat dimensi menurut Konu dan Rimpela (2002) yaitu (1) having (kondisi/situasi Madrasah, (2) loving (mengarah pada hubungan sosial), (3) being (pemenuhan diri), dan (4) health (Kesehatan peserta didik dan guru secara umum).

 

B.     TUJUAN PEMBELAJARAN

 

a.       Tujuan umum  : peserta didik mampu mengembangkan kompetensi sosial-emosional serta merasakan Well-Being dalam proses pembelajaran mata Pelajaran Bahasa Inggris, khususnya pada materi Poster dengan topik “Love Our World”.

b.      Tujuan khusus : Melalui pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :

-          Mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan mereka terkait lingkungan sekitar dan sosial global (kesadaran diri dan kesadaran sosial)

-          Mengelola emosi dan bekerja sama secara efektif ketika kegiatan berkelompok membuat sebuah poster (pengelolaan diri, dan keterampilan diri dalam berhubungan)

-          Menunjukkan empati masalah-masalah dunia dan mengambil perspektif orang lain (kesadaran sosial)

-          Berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan teman di dalam kelas untuk mengahasilkan poster yang informatif dan persuasif (keterampilan berhubungan)

-          Mengambil keputusan yang bertanggung jawab terkait pesan dan visualisasi poster untuk mempromosikan kepedulian terhadap bumi yang terlihat di lingkungan Madrasah (Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab).

-          Membuat poster sederhana berbahasa Inggris tentang pentingnya "Love Our World" dengan kosa kata yang relevan dan tata bahasa yang tepat (Keterampilan Bahasa Inggris).

-          Mempresentasikan poster mereka di depan kelas dengan percaya diri (Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris, Kesadaran Diri).

-          Merasakan kenyamanan, keamanan, dan kegembiraan selama proses pembelajaran, serta bangga terhadap hasil karya mereka (School Well-Being).

 

C.     RANCANGAN PEMBELAJARAN

1.      Informasi Umum

Mata Pelajaran               : Bahasa Inggris

Kelas/Fase                     : VIII/ D

Materi/Topik                  : Poster/ Love Our World

Alokasi Waktu               : 2 x 45 menit

2.      Langkah-langkah Pembelajaran

a.      Pendahuluan ( 10 menit)

-          Mengucapkan salam, menanyakan kabar

-          Mengabsen siswa didalam kelas

-          Mengajak siswa melakukan "mindful breathing” (tarik napas dalam, hembuskan perlahan) untuk menenangkan diri dan fokus.

 

b.      Kegiatan Inti (60 menit)

-          Guru menampilkan beberapa gambar atau video singkat tentang isu-isu global (misal: sampah di laut, hutan terbakar, anak-anak kelaparan, perdamaian).

-          Guru memperkenalkan topik "Love Our World" dan menjelaskan bahwa mereka akan membuat poster tentangnya.

-          Guru menunjukkan contoh-contoh poster dengan pesan positif (bukan hanya tentang lingkungan, bisa juga sosial).

-          Diskusi tentang elemen-elemen poster yang efektif (pesan jelas, visual menarik, call to action, simple language).

-          Guru memberikan contoh frasa dan kosa kata Bahasa Inggris yang relevan dengan topik "Love Our World" (misal: save the planet, reduce plastic, protect animals, peace, kindness, care, sustainable living).

-          Siswa dibagi menjadi kelompok kecil.

-          Setiap kelompok diminta mendiskusikan dan memilih satu sub-tema dari "Love Our World" yang paling menarik perhatian mereka (misal: plastic pollution, deforestation, animal welfare, spreading kindness, world peace).

-          Setiap kelompok mulai merancang dan membuat poster mereka. Guru berkeliling, memberikan bimbingan, memfasilitasi diskusi, dan membantu dengan kosa kata/tata bahasa Bahasa Inggris.

-          Siswa diberi kebebasan untuk menggunakan berbagai media (gambar, spidol warna, pensil warna, guntingan majalah, dll.).

-          Mereka berlatih presentasi singkat tentang poster mereka (pesan utama, mengapa memilih tema tersebut, apa yang ingin mereka sampaikan kepada teman sebaya).

-          Setiap kelompok mempresentasikan poster mereka di depan kelas.

-          Setelah presentasi, kelompok lain memberikan umpan balik positif dengan sebuah pertanyaan, guru menfasilitasi dengan jawaban yang bisa diterima oleh mereka.

c.       Penutup (10 menit)

-          Guru memberikan kesimpulan akhir pembelajaran

-          Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar

-          Guru menutup dengan salam penutup

3.      Asesmen

a.       Asesmen Sikap (Observasi):

-          Mengamati perilaku siswa selama kegiatan kelompok dan presentasi, ketika siswa melakukan Kesadaran Diri saat presentasi.

-          Melihat hasil dari tugas Pengelolaan Diri yaitu Kemampuan mengelola frustrasi, ketekunan, menyelesaikan tugas.

-          Menilai Kesadaran Sosial ketika siswa Mendengarkan aktif, empati terhadap ide teman, menghargai perbedaan.

-          Serta menilai Keterampilan Berhubungan: Kolaborasi, komunikasi efektif, penyelesaian konflik kecil.

-          Menilai Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab: Kontribusi ide yang relevan, pertimbangan etika dalam pesan poster.

b.      Asesmen Pengetahuan (Non-Tes)

Penilaian diskusi kelas seperti  Partisipasi aktif dalam diskusi tentang elemen poster dan isu global serta ketika mempresentasikan di depan kelas.

c.       Asesmen Keterampilan (Proyek & Presentasi):

-          Penilaian Poster terdiri dari : Kualitas Pesan ( Kejelasan, relevansi dengan tema "Love Our World", dan daya persuasive). Kreativitas & Desain Visual ( Daya tarik, komposisi, penggunaan warna dan gambar). Tata Bahasa & Kosa Kata Bahasa Inggris ( Ketepatan penggunaan grammar dan spelling). Kolaborasi Kelompok.

-          Penilaian Presentasi  terdiri dari Kejelasan Penyampaian: Intonasi, volume, artikulasi. Isi Presentasi: Kelengkapan informasi tentang poster, penguasaan materi. Kepercayaan Diri: Postur, kontak mata. Kemampuan Menjawab Pertanyaan: Responsif dan relevan.

 

D. REFLEKSI

Sebagai pendidik saat ini begitu banyak hal yang harus dilaksanakan, dan menjadi sebuah tanggung jawab pendidik untuk bisa memberikan hal terbaik buat peserta didiknya. Disini saya sebagai seorang guru mata Pelajaran Bahasa Inggris mencoba menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional dengan School Well-Being di materi Poster tentang “Love Our World”.

Sebagai seorang guru saya harus belajar untuk bisa mengelola emosi diri (Self Emosion), ketika saya akan masuk kelas, dan akan mengelola kelas saya menjadi nyaman, itu semua di mulai dari saya. Hal itu saya lakukan dengan beprinsip pada empat dimensi Konu dan Rimpela. Having merasa memiliki tanggungjawab besar untuk memberikan kenyamanan pembelajaran pada peserta didik. Loving mencintai semua aspek yang berkaitan dengan proses pembelajaran baik siswa, tempat belajar maupun kurikulumnya. Being menjadi tempat terbaik buat peserta didik untuk mereka berproses menjadi lebih baik. Health menyediakan tempat belajar yang aman dan sehat menjauhkan dari bahaya apapun.

Selain menjadi pendidik yang menyenangkan, saya juga harus bisa memberikan Kesan positif bagi lingkungan tempat kami belajar. Karena dengan pengaruh yang baik, pasti peserta didik out put nya pun juga baik. Menerapkan pembelajaran Sosial Emosional dengan School Well-Being itu harus bekerjasama dengan berbagai pihak, orang tua siswa, siswa sendiri, dan guru teman sejawat serta kurikulum di Madrasah

 

E. KESIMPULAN

Di Modul ini saya membuat pembahasan tentang Pembelajaran Sosial Emosional School Well-Being melalui Jurnal Pembelajaran pada mata Pelajaran Bahasa Inggris materi  poster dengan topik "Love Our World" tidak hanya berhasil meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris dan pemahaman materi, tetapi yang lebih penting, telah menjadi media yang kuat untuk menginternalisasi kompetensi sosial-emosional dan mempromosikan School Well-Being.

 Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri, berkolaborasi, dan merenungkan isu-isu penting, pembelajaran menjadi lebih dari sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga menjadi pengalaman yang memberdayakan dan membentuk individu yang lebih peduli, empatik, dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, dan dunia.

Keberhasilan proyek ini adalah bukti bahwa pendidikan holistik, yang mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan sosial, adalah kunci untuk menyiapkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijaksana dan berkarakter.

 

F. BUKTI UMPAN BALIK TEMAN SEJAWAT

Kondisi Kelas 7 Madrasahku

Disudut sebelah Utara bangunan Madrasahku terdapat sebuah kelas yang membuat ku merasa nyaman. Ketika masuk disambut dengan dua pintu bewarn...