Judul : Gairah Menulis PuisiResume : 5
Gelombang : 25
Waktu : 19.00-21.00 WIB
Narasumber : Dra. E. Hasanah, M.Pd
Bismillahirrohmanirrohim.
Disudut ruang kamarku aku bercengkrama dengan kedua putriku, mereka mengikuti setiap apa yang aku lakukan. Ketika aku duduk menghadap laptop dan memulai untuk pelatihan malam ini, mereka juga mengikuti dengan kreatifitas seorang anak kecil. Si bungsu sejak bakda magrib sudah tidur, jadi mungkin aku nanti bisa maksimal ikut latihan. Disela - sela aku menyimak materi, Si sulung berkata, "Buk, ngampil gunting geh, sekedap mangke tak wangsulne?" bahasa krama versi anak ku yang masih duduk di kelas satu sekolah dasar(bu, aku pinjam gunting ya, sebentar saja, nanti tak kembalikan), adik yang duduk di bangku TK juga tidak mau kalah,"Buk, aku ambi mbak Azra nerokne ibuk belajar, gak po - po to, alat e sama tapi ilang ilangan", (Buk, saya dan kakak Azra menirukan ibuk belajar, tidak apa apa ya, semua alat cuma tiruan). Inilah karya anak ku, mengikuti ibuknya malam ini, ada buku, laptop, dan alat tulis lainnya, versi merekaπππππ

Dikala malam Sabtu telah tiba, ada pertemuan kelima dengan moderator yang pernah kenal di pertemuan pertama, bapak Dail, tapi sekarang beliau bersama narasumber hebat alumni BM gelombang 18 dengan Bunda E. Hasanah, M.Pd. (Kalau boleh tahu singakatan nama bunda "E" itu apa ya?)π Materi kelima ini, boleh dikata aku belajar menjadi seorang pujangga yang sebenarnya tidak pandai merangkai kata. Tapi aku sangat suka iseng sejak kecil buat puisi, meskipun aku sendiri belum pernah menang lomba puisi, tapi puisi yang aku buat lebih cenderung curhat.
Pertama,sambutan bapak dail adalah dengan membacakan susunan acara yang akan dibuat dua sesi, sesi pertama pemaparan meteri sesi kedua tanya jawab.
Tak kenal maka tak sayang, pak Dail melampirkan CV bunda E. Hasanah beliau sangat energik, usia tak menghambat untuk berkarya, sampai sekarang beliau sudah menulis solo dan antologi sebanyak 60 judul, waooww keren sekali.
Next, bunda E.Hasanah mulai memberikan pemaparan tentang materi kali ini" Gairah Menulis Puisi", disebutkan judul yang memikat pembaca dengan kata gairah yang artinya hasyrat, keinginan untuk melakukan sesuatu.Jika disambung dengan gairah menulis maka diartikan keinginan yang kuat untuk mengungkapkan gagasan dari pikiran atau perasaan yang ada menjadi sebuah bahasa.
Pengertian puisi adalah:
π Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irima, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
π Gubahan dalam dalam bahasa dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat bunyi, irama dan makna khusus
π Sajak
Sedangkan puisi menurut H.B. Jassin adalah Suatu Karya yang diucapkan dengan perasaan dan memeilik gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu
Struktur Fisik Puisi
1. Bentuk : Berbentuk bait - baris
2. Diksi :Pemilihan kata indah yang mempunyai makna
3. Majas : Bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair
4. Rima : Persamaan bunyi baik baris/akhir baris, sehingga memunculkan keindahan bunyi.
JENIS - JENIS PUISI
PUISI LAMA:
yaitu puisi yang masih terikat dengan aturan - aturan baik jumlah baris dalam satu bait, persajakan
Ciri - Ciri Puisi Lama
- tidak diketahui nama pengarang
- penyampaian dari mulut ke mulut termasuk sastra lisan
- sangat terikat aturan misal jumlah baris tiap bait
Jenis Puisi Lama:
π Pantun
π Mantra
π Seloka
π Talibun
PUIS BARU:
yaitu puisi yang tidak terikat oleh aturan, lebih bebas dari segi bait dan sajak
Ciri - Ciri Puisi Baru
- Memiliki bentuk yang lebih rapi (sama)
- Persajakan akhir yang teratur
- Menggunakan pola sajak dan pantun meski dengan pola yang lain
- Sebagian puisi empat seuntai(baris)
Jenis Puis Baru :
π Balada
π Hymne
π Ode
π Epigram
π Romansa
π Elegi
π Satire
Itulah materi yang disampaikan oleh bunda Hasanah, yang pada akhirnya kita peserta di gelombang 25 diminta untuk mengirim sebuah puisi untuk dijadikan lomba, bagi puisi terbaik, nanti dijadikan satu jadi satu buku antologi puisi lengkap.
Tibalah saatnya waktu pemaparan selesai setelah itu tanya jawab, ternyata antusias para peserta bukan di pertanyaan, malah semua buat puisi yang indah nan elok, saya saja cuma ternganga alias domblong bahasa jawanyaπππ.
Cukup sekian dari saya, puisi yang aku kirim tadi, aku lanjut
Menoreh malam sayu diterpa angin
Sejak siang aku asyik dengan bidadari kecilku
Bias bias secercah harapan pertemuan di majlis ilmu
Gairah menulis puisi menggugah nafsuku untuk menanti
Materi tersampai direlung hati
Ditemani kedua bidadari kecil
Khas nyata tanya mereka buatku semangat
Meski lelah kantuk bergelayut
Oh.......... temaram malam tak berbintang
Tidak menyurutkan aku untuk mundur
Namun pangeran kecilku terbangun dari peraduan
Membuatku beranjak agar ia tak terjaga
Cukup sekian ku tutup dunia maya
Bukan berakhir esok kan ku sambung
Sekian semoga lillah selalu menaruh asa
InsyaAlloh esok bisa dilanjut dengan elok
Alhamduliilahirobillalamin.