Judul : Gundah Gulana Cinta Temanku
Hari/tanggal : Selasa, 21 Juni 2022
Assalamualaikum.wr.wb
Aku adalah tipe orang yang suka mendengar, bagi orang yang kenal aku, mereka senang sekali, jika bercerita denganku. Ciri khas ku ini terlihat sejak aku masih kecil, karena kecenderunganku yang dominan dengan mendengar, makanya temanku yang satu ini panggil saja Ulfa, selalu bercerita tentang masalah apapun, kadang masalah cinta pun diceritakan. Kita saling kenal sejak kita duduk di bangku sekolah menengah pertama MTsN Kota Blitar. Kebetulan kita satu kelas 1G, duduk lain bangku, tapi ketika isrirahat selalu bersama, kemungkinan karena rumah kita searah jadi yang menyebabkan kita dekat, tetapi rumahku lebih jauh daripada rumah dia untuk menuju ke sekolah.
Tring....tring .... bunyi pesan WA masuk. "buk"..."ada pa", balesku singkat. "nanti ada dirmh tdk?", "aku ada, sekitar jam berapa kesini?", "kira - kira sekitar jam 2, lw jd tak WA lg" chat wa ku dengan dia. Tak terasa sekitar jam 14.00 WIB, dia sudah nongkrong diatas motornya, kubuka pintu dan aku persilahkan untuk masuk, namun dia tidak mau, karena nunggu seseorang. "Wo yaudah, tak tinggal kebelakang dulu ya, "sahut ku, sambil aku melangkahkan kedalam rumah. Sekitar 10 menit cowok berperawakan sedang, kulit sawo matang, jeket hitam, naik motor vario hitam belok dihalaman rumah.
Temanku dengan cowok tersebut masuk, ku persilahkan di ruang tamu. Ruang tamu yang terdiri dari empat kursi dan satu meja, berada diposisi pojok rumah bagian depan. Kita bertiga duduk berhadapan saling menyilang, kuawali dengan menanyakan kabar Ulfa, dia bilang tidak enak badan, sudah hampir 4 hari dia tidak ON, Ulfa bekerja sebagai tukang OJOL, meski cewek dia sangat tangguh, pekerja keras, demi anak semata wayangnya Tania, sekarang Tania lulus SD, mau mondok di salah satu pondok modern didaerah kota Blitar.
Sekitar 4 bulan yang lalu Ulfa mengalami patah tulang dibagian persendian lutut, katanya kemarin kambuh, dia juga merasa kalau akhir - akhir ini, dia sangat full ekstra bekerja, menyusuri jalan demi mengais rejeki, agar bisa membayar biaya pendidikan anaknya, Ulfa single parent, sudah bercerai dengan mantan suaminya sekitar 7 th yang lalu. Dengan modal tekad yang kuat, mantan suami yang jarang memberi nafkah kepada anak satu - satunya, menjadikan dia sudah terbiasa sendiri.
Singkat cerita Ulfa sedang dekat dengan cowok yang sekarang posisi duduk diseberang kursi yang ada didepanku. Panggil saja Bowo, aku menyapa dia, rumahnya tetangga desaku, mereka kenal sudah lama, pekerjaanya juga sama tukang OJOL, tapi mereka ada masalah, jika kemungkinan nanti bersama sampai jenjang pernikahan adalah terpautnya usia mereka yang sangat jauh, Bowo lebih muda 8 tahun dari usia Ulfa. Statusnya Ulfa lebih ekstrim dimata keluarga Bowo, Ulfa sudah janda, sedangkan Bowo masih lajang.
Sebelum Ulfa datang kerumahku, dia sudah menceritakan kedekatan dia dengan Bowo lewat dunia maya, dia merasa nyaman dengan Bowo yang dewasa, perhatian, tanggung jawab, dan yang terpenting dia kelihatan sayang dengan Tania. Itulah yang menjadikan dasar menaruh simpati kepada Bowo, sekarang yang terpenting menurut Ulfa dijalani saja, toh nanti berjodoh apa tidak dilihat saja.
Sebagai teman, aku cuma bisa menyarankan dia untuk tegas mengambil keputusan, untuk usia kita yang sekarang, bukan waktunya untuk senang berpacaran, tapi sudah mengarah kepada nikah. Itu yang terpenting, trus kasihan jika lama - lama digantung, bikin nyesek didada. "Ul... kamu beri targetan dia, kalau serius lanjutkan, kalau bimbang, putus saja, lebih baik berteman", pesan ku pada Ulfa.
Itulah cerita gundah gulana temanku Ulfa, yang menurutku rumit, tapi Allah adalah zat pengatur segalanya, jadi sekarang cuma bisa mengalir tapi, ada tujuan atau targetan. Usia Ulfa tahun ini 36 th, sedangkan Bowo 28 th, sebagai teman selain menjadi pendengar setia, tetapi jika dibutuhkan memberi nasehat sedikit buat temanku.
Wassalamualaikum.wr.wb
Rdj-Janna (Tantangan Omjay Menulis 10 Juni - 10 Juli 2022)
Teman yang selalu ada adalah sahabat sejati
BalasHapusBenar Bpk, trmksh sudah berkunjung
HapusGundah gulana teman yang bisa jadi tulisan. Selamat Bu
BalasHapusKereen nih, sahabat sejati selalu dihati
BalasHapus