Judul : Konsep Buku Non Fiksi
Resume ke : 14
Gelombang : 25
Hari/tanggal : Jumat, 17 Juni 2022
Narasumber : Musiin, M.Pd
Bismillahirrohmanirrohim
Malam Sabtu sekitar jam 19.00 WIB ada kegiatan menuntut ilmu lewat online dari BM. Ternyata bersamaan dengan undangan dari yayasan menyaksikan proses pengukuhan pengurus baru periode 2022-2027. Ya karena semua penting aku dahulukan via offline, memenuhi undangan yayasan. Untuk yang online insyaallah nanti aku menyusul.
Sekitar pukul 21.45 WIB aku baru sampai dirumah. Ku sempatkan buka HP ternyata sudah ada 251 chat di grub BM gelombang 25. Walhasil aku sudah ketinggalan jauh, daripada aku tidak fokus membaca ulang materi, lebih baik aku beristirahat, karena rasa kantuk yang begitu pekat di mata.
Pada pukul 03.30 WIB kumulai belajar memulai dari chat paling awal, diberi semangat oleh Omjay agar kita tidak kendor dalam belajar menulis. Bunda Lely dipersilahkan untuk membuka majlis ini karena beliau sebagai moderator pada malam hari ini, untuk narasumber adalah alumni BM gelombang 8, beliau telah banyak mengahsilkan karya, salah satunya bersama teman beliau, memunculkan sebuah buku yang kala itu, beliau menerima tantangan dari prof Ekoji, buku beliau dipajang di Gramedia.
Bunda Musiin, mengingatkan bahwa kita ketika menulis harus dari hati, jadikan menulis sebuah keterampilan, selalu ingat motivasi dari Omjay Menulislah Setiap Hari Buktikan Apa Yang Terjadi. Sebelum inti dari materi bunda Musiin, menanyakan kepada kita, untuk membulatkan tekad, apa tujuan kita menulis?
Dari materi yang dapat diambil pada pertemuan ke -14 adalah:
👉 Dalam menulis buku nonfiksi ada tiga pola yaitu pola hirearkis (buku disusun dari mudah ke sulit). pola prosedural (buku diurutkan sesuai proses), pola klaster (buku disusun secara poin per poin atau butir ke butir).
👉 Proses menulis buku non fiksi itu ada beberapa langkah yaitu: pratulis, menulis draf, merivisi draf, menyunting naskah, menerbitkan.
👉 Tema bisa muncul dari pengalaman sendiri, orang lain, berita dari media massa baik facebook dan lain lain, imajinasi, pengamati lingkungan sekitar, perenungan, membaca buku, dan wawancara.
👉 Ketika menulis kita membuat anatomi buku agar mempermudah kita dalam menulis
👉 Menulis draf lebih ditekankan pada tertuangnya semua ide, tanpa fokus pada kesempurnaan
👉 Merivisi draf dari sistematika menulis dan gambaran yang tersampai dalam naskah
👉 Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
👉 Hambatan dalam menulis itu terbentur pada waktu, kreativitas, teknis, tujuan, dan psikologis.
Kesimpulan dalam menulis buku nonfiksi adalah semua tergantung data yang autentik berdasarkan fakta dan dikembangkan oleh penulis sesuai ciri khas penulis sendiri. Itulah serangkaian resume dari saya mengenai materi pada malam hari ini, semoga menambah tabungan ilmu yang berkah, aamiin
Singkat padat, mantul B
BalasHapusTerimakasih bunda, selalu mampir☺
HapusSelalu semangat bu
HapusMantul, ya..👍🏻🙏🏻
BalasHapus