Judul : Melangkah ditengah Hujan
Hari/tanggal : Senin, 20 Juni 2022
Assalamualaikum.Wr.Wb
Kehidupan adalah sebuah ketetapan dan serangkaian cerita dari sejak dilahirkan sampai hembusan nafas terakhir. Selama ada detak jantung, denyut nadi berirama dalam aliran kerja organ tubuh dalam manusia, maka selama itu pula, kita diberi kesempatan untuk terus melangkah. Meski badai, hujan sedang menerpa. Ibarat dari kiasan tersebut adalah setiap diri kita pasti ada masalah, jadi meski ada masalah kehidupan tetap berjalan, tidak berhenti.
Tidak tahu kenapa aku mengangkat cerita ini, mungkin sekarang aku lagi ada di fase ini. Setiap hari ada bumbu - bumbu pedas contoh sebuah masalah di keluarga kecil kita. Ya dimulai dari keuangan yang sangat dominan. Jadi ketika kita digencet dengan keuangan yang sangat mepet, bahkan tidak ada jalan keluar. Maka ajian pamungkas hutang dulu jadi alternatif, agar roda rumah tangga tetap jalan. Seperti anak saya tiga, mereka masih kecil, belum mengerti kerepotan kedua orang tuanya.
Meski demikian, alhamdulillah kedua bidadari kecilku, sudah aku pahamkan sejak kecil, jika mempunyai keinginan apapun, yang hanya bisa didapat dengan uang, maka harus bersabar, tunggu ibu dan ayah dapat uang, nanti dibelikan. Minta jajan setiap kali membeli peranak habis Rp.2000,- Jika ada keinginan untuk membeli mainan harus menabung dulu, disini yang belum paham pangeran kecilku, tapi ya maklum masih kecil, jika meminta harus ada. Itulah motivasi kedua orang tuanya, semangat kami bekerja adalah kebahagiaan mereka.
Setiap masalah pasti ada jalan keluar, diibaratkan jika ada hujan, agar kita tidak kehujanan maka memakai payung, bangkit mengahadapi hujan agar segera sampai ditujuan. Dari peryataan tersebut terlihat jelas, bahwa kita manusia diberi kebebasan untuk mengatasi masalah masing - masing, karena memang kehidupan itu selalu punya masalah. Tanpa ada masalah kehidupan sudah berhenti alias mati.
Malam ini seluruh keluargaku sedang diuji sakit mata, mulai dari anak nomor dua, sampai kakak dan adiknya, begitupun juga ayahnya. Sebagai ibu aku harus sigap untuk mengobati agar tidak menghambat aktivitas mereka. Pergi ke apotek membeli obat sakit mata merek "Cendo Xetrol", alhamdulillah meski sakit mata anak - anak ku tetap aktif bermain, baru saja istirahat, dan mata mereka sudah agak membaik. Lewat obat tersebut, Allah menyembuhkan penyakit mata kepada seluruh keluarga kecilku.
Malam semakin larut, aku sambil mengikuti kelas pelatihan menulis gelombang 25, bersama Mr. Bambs sebagai moderator dan bapak Yulius Roma sebagai narasumber. Keren sekali materinya, kusudahi cerita sekilas tentang tetap melangkah ditengah hujan, jangan sampai berhenti, karena perjalanan kita masih panjang. Jadi prinsipku dalam kehidupan untuk saat ini, bisa mengantarkan ketiga buah hati kami, menjadi pribadi yang tangguh, shalih dan shalihah, karena mereka adalah tabungan kami di akherat kelak. aamiin
wassalamualaikum.wr.wb
Rdj-Janna(Tantangan Omjay Menulis 10 Juni - 10 Juli 2022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar