Judul : Menulis Di Kala Sakit
Resume ke : 22
Gelombang : 25
Hari/tanggal : Rabu, 6 Juli 2022
Narasumber : Suharto, M.Pd
Bismillahirrohmanirrohim
Malam Kamis yang melelahkan dari hayati ini, lelah, capek bertumpang tindih di pundak. Aku cuma bersyukur masih diberi kesempatan menghirup udara sampai detik ini, berarti aku masih diberi kesempatan untuk lebih baik lagi. Malam ini temanya sangat sesuai dengan keadaanku saat ini, melihat kisah https://youtu.be/uye6FLj30GU, sungguh luar biasa, beliau sangat luar biasa, sedangkan aku cuma diberi capek, kok sudah mengeluh untuk menulis, motivasi buat saya saat ini, pantang capek, bisa mengkondisikan badan buat menulis. Semangat...........!!!!
Ya begitulah aku menyemangati diriku sendiri, yang kadang diterpa malas nan capek, tapi buat menumbuhkan semangat buat menulis itu haruslah super ekstra. Bapak Suharto yang akrab dipanggil Cing ato, memaparkan materi sekaligus kisah yang dialami beliau sungguh inspiratif, materi disampaikan sesuai dengan urutan berikut :
1. Awal Menulis
2. Menulis di Kala sakit
3. Alat, waktu, dan kondisi menulis
4. Hasil dari menulis
Pertama awal beliau menulis adalah dari sejarah beliau yang sering mengikuti pelatihan menulis dengan dilatarbelakangi oleh gerakan literasi mengajar di madrasah beliau, serta kebutuhan dalam menulis. Beliau mengisahkan awal tahun 2016 siswanya diminta untuk membawa buku, jadi cing ato pun juga membawa buku yang sering dibaca beliau adalah tentang motivasi. (Ya Allah mendengar suara cing ato, sungguh mulia beliau, meskipun sekarang masih dalam pemulihan tapi beliau tidak pernah ada kata putus asa dalam berkarya😭😭😭). Beliau menyemangati diri sendiri dengan belajar terus menerus.
Yang kedua yang beliau lakukan adalah banyak membaca buku dan ikut pelatihan, hingga beliau dapat membuat sebuah buku solo yang beliau abadikan di lukisan kanvas beliau, sebagai penyemangat beliau untuk menulis lebih banyak lagi, lukisan tersebut beliau letakkan di depan komputer. Beliau mengikuti pelatihan hingga menjadi motivator, narasumber serta bergabung dengan pelatihan omjay angkatan 8.
Dengan irama kehidupan oleh Allah diberi sebuah nikmat sakit, sehingga beliau pernah vakum menulis hampir 1,6 tahun. Tepat tanggal 18 Juli 2018, dengan hitungan jam. Tubuh beliau TUMBANG tak berdaya seluruh syaraf yang ada mati semua. Tepat malam Jumat jam 12 malam lidah beliau tertarik sejak itu suara beliau hilang sampai 4,5 bulan. 4,5 bulan berada di rumah sakit. 1,5 bulan di ICU, 2, 11 bulan di HCU, dan 1 bulan di ruang inap biasa. Seluruh tubuh ini penuh dengan selang.
Alat yang digunakan beliau ketika sakit adalah gawai, perantara yang sangat baik, ketika raga beliau tidak bisa apa - apa. Melalui dunia maya yang sangat luas, menjadikan beliau berkembang pesat, meski raga terbatas oleh gerak.
Hasil yang beliau dapat adalah banyaknya buku yang sudah beliau tulis, dan teman - teman yang sangat mendukung yang selalu ada, berkenalan dengan para youtuber serta pastinya mendapat royalti yang tak disangka - sangka. Rejeki dikemas dengan nikmat sakit, begitu indah bagi hamba Allah yang bersyukur.
Jangan pernah takut untuk menulis, tulis saja yang anda bisa dan kuasai. Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti juga pintar. Ketika anda menulis 80 % anda sudah menuju kesuksesan, tinggal 20 % untuk memperbaiki. Itulah kisah nyata dari beliau yang sangat menginspirasi bagi kita. Tetap berkarya, banyak membaca dan mengikuti pelatihan menulis. Mempunyai angan yang besar untuk generasi agar karya kita bermanfaat untuk mereka.
Sekian resume saya yang sederhana, terimakasih pembaca blogger, dan terimaksih kepada Cing ato yang sangat menginspirasi, untuk kita tetap tegar menulis.
Alhamdulillahirobbil alamin
Masyaallah resume yang sangat inspiratif bu. Semoga kita bisa meniru semangat cing ato yang tidak pernah padam berkarya ya bu
BalasHapusKeren...Bun
BalasHapus