Judul : Orang Tua Sesungguhnya
Hari/tanggal : Kamis, 7 Juli 2022
Assalamualaikum.wr.wb
Bahagia menjadi orang tua yang sesungguhnya, tidak tahu kenapa teringat jaman masih single, berbincang dengan teman dekat, pada waktu itu duduk diteras sekolah tempat kami mengajar, menanti redanya hujan yang sangat deras, aku berkata dengan dia "kelak jika aku mempunyai anak, kan kurawat sendiri, tidak merepotkan orang tua ataupun mertua, atau tidak menitipkan kepada ART, mendidik mereka bersama pasangan", ternyata ucapan adalah doa', sekitar lima tahun setelah ucapan tersebut yang didengar oleh hujan, Allah mengabulkan ucapanku. Alhamdulillah.
Tak terasa perjalanan hidupku, menuntun aku menemui segala ucap yang aku tanam dahulu. Ya Allah sekarang aku memanennya, bisa merawat dan mendidik pendidikan dasar untuk ketiga malaikat kecilku, tanpa merepotkan orang tua atau mertua, dan tidak membayar seorang pengasuh pun, bersama suami ku mengajarkan kepada mereka seperti bahasa krama (bahasa jawa), ucapan syukur, berbagi dan ucapan permintaan maaf, sholat dan mengaji, kutanamkan iman sejak kecil, meski aku sendiri dan suami masih belajar, tapi aku juga berusaha mendidik mereka, orang tua khususnya ibu adalah madrasah pertama buat sang buah hati. Itu adalah moment yang tak boleh aku lewatkan, karena sebelum dididik oleh gurunya diluar, guru pertama mereka adalah kami.
Mendengar ceramah dari Kyai kondang KH. Anwar Zahid, bahwasannya seorang ibu harus bisa menjadi tiga ibu sekaligus, maksud dari dawuhnya beliau adalah seorang ibu itu bisa berperan sebagai sosok ibu tiga macam yaitu :
🌞 Menjadi ibu kandung maksutnya adalah mulai dari hamil sampai melahirkan mampu menjaga kandunganya dengan baik, melakukan tindakan positif dan selalu bahagia dengan bersyukur ketika mengandung bayinya. Tidak pernah mengeluh, selalu berprasangka baik bahwasanya janin yang dikandung kelak menjadi anak yang sholeh ataupun sholihah, ikhlas mengandung dengan niatan ibadah. Ketika anak sudah lahir dijaga dan dirawat sendiri, tidak menitipkan ke orang lain, karena tidak ada ceritanya anak ayam diasuh nenek ayam, pasti induknya sendiri yang mengasuh. Kita sudah diberi contoh oleh ayam. Jaga dan rawatlah anak kita sendiri.
🌞 Menjadi ibu susu maksutnya adalah ketika anak sudah lahir langsung diberi ASI, karena anak itu lebih baik minum ASI daripada susu formula, sampai tuntas hingga usia 2th, seperti yang dijelaskan dalam Alquran surat Al- baqorah :233
وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Iya ,Bu omongan adalah doa .baiknya mangharus kita ang mengurus apabila itu terjadi biasa nya anak yang sama neneknya lama tinggal ,akan merasa kan lain dengan ibu atau bapaknya .Mungkin sudah lama kalau neneknya yang mengasuh .
BalasHapusTerimakasih pak Rusman🙏
BalasHapus