Judul : Cerita Versi Aku
Hari/tanggal : Minggu, 3 Juli 2022
Assalamualaikum.wr.wb
Hai sabahat pembaca blogger hari ini Minggu tanggal tiga Juli 2022, masih seperti biasa aktivitas pagi. Selain mengerjakan kewajiban sebagai ibu rumah tangga aku berusaha hunting (berburu) ide menulis, apa ya nanti yang akan tulis? ternyata sampai pukul 12.00 WIB, ide juga belum nyantol dikail alam pikir ku, walhasil pegang laptop dulu, coba ketik judul, dan mengungkapkan keadaan yang aku alami sekarang.
Suami pergi ke mushola ada undangan mengaji bersama tetangga satu dusun, dan ketiga malaikatku sedang asik bermain, yang duo cewek ku bercerita di dalam kamar, sedang si cowokku bermain dengan kedua meong kami. Ibunya sudah selesai beberes rumah, nyari ide, tapi malah gak muncul - muncul. Ya tak apalah yang penting aku sudah berusaha.
Mengarang cerita coba bisa tidak ya? bismillah ...👐
Judul : Cireng yang Rendah Hati
Di sebuah taman nan asri, berbagai bunga bermekaran, elok warna serta harum baunya. Seekor ladybird yang imut nan mengemaskan terbang diantara dedaunan yang berada dibawah bunga melati. Panggil saja Cireng, warna merah yang mendominasi dengan polkadot alias bintik hitam yang rapi diatas warna merah, menambah daya tarik keanggunan Cireng.
Cireng menyapa Siro sang kumbang tua, karena usianya lebih tua dari Cireng "Kak Siro, mau keman?" tanya Cireng agak ketakutan. "Mau ke tempat raja kumbang, tadi aku dapat undangan rapat, emang kamu tidak dapat?", tanya balik Siro kepada Cireng. "hmm..aku tidak dapat kak", jawabnya. "Emang kamu itu masih kecil, jadi tidak pantas duduk bersama dengan orang yang sudah tua, dan mereka yang diundang itu semua banyak prestasi di luar sana, dan kamu sendiri juga bukan tergolong spesies kumbang, jadi tidak level", kata Siro yang kelihatan giginya tanda membanggakan diri.
Sesampai di dedaunan ilalang tempat tinggal Cireng, Cireng hinggap disalah satu tangkai daun, dan dia juga menyeruput air hasil uap air dari daun sekedar sebagai pelepas dahaga. Tak lama kemudian Ucrit teman setia Cireng menghampiri Cireng dan berkata, "Reng, kamu dapat undangan mewakili bangsa ladybird dari raja kumbang", ah masak, gak percaya aku, aku bukan berasal dari bangsa kumbang dan juga masih kecil mana mungkin dapat undangan sang raja", biarlah mbah sukmo (kakek Cireng) yang kesana", jawab Cireng sambil rebahan diatas daun kecil.
Keesokan harinya, kakek Sukmo mendekati Cireng sambil terbang perlahan, mungkin karena sudah tua, tidak bisa terbang cepat. Dia meminta Cireng untuk mewakili undangan dari sang raja kumbang, karena diperintah oleh kakeknya, Cireng pun berangkat dengan berat hati, karena dia merasa tidak tega melihat kakek Sukmo yang sudah tua renta terbang jauh, pasti nanti malah berbahaya di perjalanan.
Akhirnya Cireng pun tiba di tempat istana kumbang, banyak sekali teman sesama hewan terbang kecuali bangsa burung yang tidak dapat undangan. "kamu siapa?, tanya seorang penerima tamu dari bangsa kumbang. "aku Cireng, cucunya kakek Sukmo, maaf tadi kakek tidak bisa kesini, karena kakek sudah tua", jawab Cireng sambil merasa takut, jika perkataanya salah. Tak lama kemudian, rapat dimulai yang dipimpin oleh raja kumbang, dan mengatakan sesuatu diluar prediksi Cireng, padahal Cireng disana duduk dibelakang sendiri agar tidak kelihatan, dia merasa kecil dan masih perlu banyak belajar, jadi dia tidak mau duduk di depan, malu dengan hewan yang mempunyai prestasi banyak.
"Dari hasil rapat hari ini, memutuskan pemimpin masa panen tahun ini adalah Cireng", bagi nama yang saya sebutkan tolong maju kedepan", reng, Cireng kamu disuruh maju sama raja, kata Siro", "masak aku,"jawab Cireng sambil melongo tanda gak percaya. Dengan perasaan yang tidak percaya, apa maksud raja memilih aku, padahal dari bangsa ladybird itu banyak yang sudah dewasa dan punya pengalaman luas, kenapa aku?"gerutu Cireng dalam hati" "Wahai raja, semisal Siro saja yang jadi raja, gimana?, saya tidak tahu apa - apa, dan masih butuh belajar banyak, tolong baginda raja pertimbangkan usulan saya", Kata Cireng sambil menundukkan kepala.
"Tidak bisa Cireng, ini adalah kesempatan kamu menjadi pemimpin, belajar sambil praktek itu lebih baik", jawab sang raja. Dengan rasa yang tidak karuan, merasa dirinya jauh dari yang lain. Tapi demi amanah yang dipercayakan oleh raja kumbang, Cireng maju dan mengiyakan kepercayaan tersebut. Tak berselang lama musim panen tiba, Cireng memimpin hewan terbang kecuali burung untuk mengikuti aturan kerja dari Cireng, bergotong royong saling membantu, agar tercipta hasil yang memuaskan. Dengan belajar sambil praktek, Cireng lebih prestasi dari yang lain, itulah pesan yang dapat dipetik dari kisah Cireng, dia rendah hati mengantarkan ilmu dengan amal bisa untuk jalan menghantarkan kesuksesan Cireng.
Itulah Cerita yang tidak masuk akal versi aku, maaf jika mbulet dan banyak salah kata dan typo, tapi saya berusaha belajar bercerita, meski bukan seorang pencerita handal. Hanya mencoba mengeluarkan ide terinspirasi suamiku saat ini. Dia sekarang seperti Cireng, semoga kedepan ada hikmah, sekarang suami masih belajar dan praktek, diberi amanah jadi imam di mushola. Semoga berkah, aamiin.
wassalamualaikum.wr.wb
Rdj-Janna (Tantangan Omjay Menulis 10 Juni - 10 Juli 2022)
"Menulislah dengan Rasa Hingga Muncul Berjuta Makna"
Fabelnya menarik Bunda
BalasHapusTerimakasih bunda Rumi🙏
BalasHapusWow...cerita yang sangat menarik
BalasHapusBetul banget itu bu Dhotul ... Tulisan bu Dhotul selalu kereeeen
BalasHapus