Judul : Cerita Kita Berdua
Hari/tanggal : Selasa, 5 Juli 2022
Kisah antara aku dan dia, berawal di bulan Agustus tahun 2013 silam, waktu itu beda desa dan beda kalangan teman, seingatku kisah kita ngetren Indosat M3 memberi gratis telfon antar sesama Indosat, sampek telinga panas. Hp jadul merk Nokia yang kecil imut, pokok bisa buat telfon dan sms, githu saja buatku mensyukuri, karena HP tersebut adalah hasil jerih payahku, gaji pertama aku mengajar setelah masa percobaan. Ya dengan itu, kisah kita dimulai.
Kring........Kringggggg..... telpon masuk dengan nomor tak dikenal, nomor akhir ...45.
Dia :" Assalamualaikum, heh Dan, kamu dimana nie kita tunggu?"
Aku : "Waalikumsalam, maaf salah sambung".
Dia : "Loh, tak kira Dani, maaf ya ini siapa?"
Aku : "Ini aku, maaf ditutup saja, kita tidak kenal, assalamualaikum"
Awal bulan puasa dia telfon dengan alasan salah sambung, dari sebrang sana kudengar suara dia, ya mungkin tidak ada simpati sama sekali sebab aku dan dia pakai indosat ooredo, waktu itu kita sering pakai yang ada bonusan. Jadi aku tidak respon balik nomor tersebut, sebab aku menaruh kagum dengan seseorang yang cool, sopan dan manis kayak gula, panggil saja Susanto.
Kita satu desa beda dusun, mengenal Santo lewat acara Ansor-Fatayat NU. Ya jujur aku cuma bisa mengagumi, karena tidak mungkin kita dekat, Santo lebih banyak kelebihan dibanding aku. Kita tidak pernah ngobrol, jadi tidak mungkin bisa dekat dengan Santo, hanya pengagum rahasia saja. Tapi pada waktu sore hari, ada nomor masuk bilang, "Assalamualaikum, mbak ini aku Santo mau mampir kerumah mbak, kira - kira mbak ada dirumah tidak?", waawww....ku baca bolak balik, masak cowok yang pendiem, dan kita tidak pernah ngobrol barang say hello saja, kok bisa mau mampir kerumah. Dengan hati dag dig dug, berdebar debar tangan yang dingin menandakan aku syok, ku balas sms dia "ya, silahkan mas, saya ada dirumah".
Sekitar 10 menit dia sudah sampai dirumahku, kulihat dari jendela kaca, ternyata benar Santo, langsung kuambil hijab dan kukenakan dan Santo kupersilahkan duduk diruang tamu. Santo mulai bercakap "mbak saya kesini, mau silaturahmi", kring........kring....... telfon masuk dari Dia nomor akhir ...45. "mbak... angkat saja, telfon nya!" sambung Santo", di hati aku agak kesel, kenapa sih orang salah sambung nie, telfon? tidak tahu apa ini ada tamu langka. Dengan berat hati aku angkat "eh kamu dengan rumahnya Sugeng mananya?", Dia nyerocos, "eh, dimana rumahmu dengan sugeng mananya?", aku cuma diem "maaf salah sambung, dan maaf aku ada tamu", langsung kumatikan telfon tersebut.
Skip cerita, sejak bulan Agustus sampai bulan Oktober, ternyata aku malah dekat dan nyaman komunikasi dengan Dia Si salah sambung, tidak tahu kapan pokoknya aku dan dia bisa ketemu langsung, ya sering bertengkar karena berbeda pendapat, itupun jika ketemu, tapi lewat telfon tidak tahu kenapa lancar, M3 menyambungkan aku dengan dia, sampai awal bulan Oktober, dengan tak disangka dan tak kuduga, Dia datang kerumah melamar aku didepan orang tuaku, waktu itu orang tuaku bertanya sama dia, apa dia menyukai aku?, dia jawab Insyaalloh.
Ya dengan Insyaalloh, Allah melancarakan pendekatan kami sampai bulan Desember tahun 2013 kita sakralkan ijab qobul. Hari Rabu, pukul 08.00 WIB dia berucap "qobiltu nikaha bil mahril madzkur", SYAH... ya SYAH dihadapan orang tua, naib, guru ngaji dan keluarga kita berdua. Allah SWT menghiasi perjalanan perkenalan aku dengan dia begitu singkat namun berarti. Setelah ijab qobul ada acara walimatul urusy, namun yang biasa pada umumnya menikah itu dengan diiringi canda tawa, tapi kita berdua malah menangis bahagia, terharu karena perkenalan yang tak nyambung jadi sambung.
Usia ku menikah tidak muda lagi, 27 th sedangkan dia 28 th, ya jarak usia yang terpaut tidak jauh. Dia yang humoris, pengertian, sayang sama aku adalah imamku dunia akhirat Insyaalloh, dan dia adalah Wijayanto ayah dari ketiga malaikat kecilku. Ternyata pada waktu aku mau akad nikah Santo bilang mau melamar aku, namun aku bilang kalau aku sudah mau menikah, di sana dia bilang "aku terlambat bilang", aku jawab lewat sms "maaf memang kita tidak berjodoh".
Ternyata dari kisah ku bertemu dengan jodohku, Allah mengemas cerita indah yang berawal tidak kenal, tidak nyambung ternyata bisa mengena direlung hatiku paling dalam. Kita menikah tidak dari pacaran, tapi suami ku adalah harapan yang selama ini ku panjatkan kepada Allah. hehehe jadi senyum senyum sendiri, cerita kita yang singkat sebab sebenarnya kalau diceritakan mungkin banyak Bab, 😆. maaf mungkin ini resume dari kisah aku dengan suami, terimakasih para pembaca blogger.
Wassalamualaikum.wr.wb
Rdj-Janna (Tantangan Omjay Menulis 10 juni -10 Juli 2022)
"Menulislah dengan Rasa Hingga Muncul Berjuta Makna"
Semoga jodohnya sampai kakek dan nenek , AAMIIN 🤲
BalasHapusLucu ya . Terkadang Allah memperjalankan dan mempertemukan kita dengan jodoh tanpa kita duga
BalasHapusSuit suiiiit ... Rahasia Tuhan dalam hidup manusia ya bu Dhotul ...
BalasHapusKeren...tulisannya kisah nyata.
BalasHapusSalam sehat dan sukses...