Kamis, 30 Juni 2022

Tantangan Omjay Hari Kedua Puluh Satu Serba Serbi Tetangga

 Judul                        : Serba Serbi Tetanggaku Pinggir Kota

Hari/tanggal              : Kamis, 30 Juni 2022


Assalamualaikum.wr.wb

dok.net
            Sekitar tiga tahun yang lalu aku tinggal dirumah suami, yang berada di wilayah Ponggok Kabupaten Blitar, disana aku tinggal sejak tahun 2013. Aku adalah tipe orang yang cuek dengan urusan orang lain dengan semboyan "lakum dinukum waliyadin"(agamaku agamaku sendiri dan agamamu agamamu sendiri) jadi urusanku dan urusan orang lain beda, no coment dengan masalah orang lain.

            Dengan semboyan seperti itu, aku jarang atau malah tidak pernah sekedar nimbrung dengan tetangga sekitar rumah yang notabene orangnya tidak ada kerjaan keluar rumah, mayoritas mereka mempunyai kerjaan dirumah "nitis" (buat gula kelapa), berbeda dengan aktivitasku sebagai pendidik dan ibu rumah tangga, jadi aku fokuskan pada kedua pekerjaan tersebut, itu saja jarak aku mengajar dari rumah suami ke sekolah, lumayan jauh butuh waktu sekitar 30 menit, dengan santai tanpa balap.

            Tipe tetangga suamiku, suka kepo atau ngoreksi apapun yang mereka lihat, dan didengar. Sering kali aku dikoreksi, jadi orang gak pernah bertetangga. Padahal jikalau cuma buat ngobrol bareng, itu yang buat aku tidak nyaman, ujung - ujungnya ghibah (membicarakan orang lain). Prinsipku selagi tetangga tidak repot atau tidak ada yang sakit, aku tidak akan ke rumah tetangga. Mungkin dimata mereka aku egois, tapi kembali ke tradisi yang tidak aku sukai, yaitu kalau tidah ghibah mau apa lagi jika sudah ketemu bareng.

            Itulah keunikan tetangga ku, pada saat itu. Namun sekarang berbeda, aku menetap dirumah sanak familiku, yang rumahnya dekat dengan sekolah. Aku disini cuma menetap sementara, pinjam dalam waktu yang belum ditentukan, karena kondisiku membawa ketiga malaikat ku mencari ilmu, satu yayasan dengan tempat ku mengajar.

             Tetangga yang sekarang tambah unik, cuek nya minta ampun, tapi solidaritasnya sangat tinggi. Aku dan tetangga tidak pernah bertemu, jikalau hanya sekedar ngobrol, tapi kita akan bertemu jika tetangga punya hajat, saling bantu. Itu sama dengan prinsipku, disini aku nyaman, punya tetangga yang sejurusan denganku. 

            Memang Alloh SWT menciptakan manusia berbeda untuk saling melengkapi, tapi jangan sampai kita membawa urusan orang lain dalam pembicaraan menjadi menambah dosa lahir batin kita. Naudzubillah, karena jika kita sampai sering menggunjing atau membicarakan orang lain, sama dengan kita memakan bangkai sesama. Diterangkan dalam Al-Qura'an  surah Al - Hujurat ayat 12

  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ  

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

                Serba serbi tetangga, mungkin itulah cara Allah agar kita bisa mengendalikan diri, dan berusaha sabar atas kehendakNya, meski sulit dan pasti dijadikan bahan gunjingan tetangga, tapi kita tidak usah membalas dengan menggunjing juga, aku berusaha, tapi ternyata lidah tak bertulang, tidak bertetangga untuk sekedar ngobrol, tapi kenyataan membicarakan orang lain, itu sangat sulit untuk tidak terjerumus. Lewat hati yang bicara, atau bicara dengan suami. hehehe🙈

                Itulah cerita pengalaman yang sangat mengesankan, mempunyai tetangga yang berbeda dari sebelumnya, semua kujadikan sebuah pelajaran hidup, diambil positifnya saja. Terimakasih para pembaca blogger, salam literasi semoga aku bisa tanpa ghibah, aamiin. "Menulis dengan Rasa Hingga Muncul Berjuta Makna".

Wassalamualaikum.wr.wb

Rdj-Janna (Tantangan Omjay Mneulis 10 Juni - 10 Juli 2022)

            

                

                 

 
            
            


3 komentar:

  1. hebat,,ujian paling berat adalah sabar

    BalasHapus
  2. Sabar...belajarnya tak pandang waktu. Harus selalu setiap hari

    BalasHapus
  3. ghibah (membicarakan orang lain). bahaya dan dosa

    BalasHapus

Pertemuan Kedua Puluh Enam Malam Sabtu

  Judul                    : Membuat Cover Buku Yang Menarik Resume               : 26 Gelombang         : 25 Hari/tanggal        : Jumat, 1...